Cara Mengobati Sariawan Pada Bayi dan Balita

Googling nyari obat sariawan pada bayi ternyata kebanyakan membahas obat sariawan pada anak-anak.

Ada rasa khawatir juga jika saya menerapkan obat untuk anak-anak kepada bayi.

Akhirnya saya direkomendasikan oleh bidan untuk memakai obat tertentu... (maaf bukan saya mempromosikan produk tertentu, saya cuma sharing aza di sini). Dan walaupun share ini agak menyimpang dari tema blog ini, tapi dari segi manfaat sangat perlu saya beritahukan terutama bagi ibu-ibu yang lagi bingung nyari obat buat bayinya yang sedang sariawan.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah



Kasian juga soalnya ya bu??.. bayangkan saat bayi menyusu, pasti perih rasanya...

Oke, tidak pake lama.. saya memakai obat Daktarin oral gel.

Silahkan ibu bisa beli diapotek, harganya untuk yang 10 g adalah Rp. 50.800,-

Jangan khawatir, obat ini aman dipakai dan memang khusus untuk bayi, selain bisa dipakai untuk orang dewasa juga.

Alhamdulillah, sariawan bayi saya cepat sembuh melalui pemakaian obat ini.

Untuk cara pemakaian, silahkan bisa ibu baca di labelnya.

»»  Baca Selengkapnya...

Cara Efektif Mengatasi Sariawan

Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.

Sariawan dapat disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut yang buruk, pemasangan gigi palsu, luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panas, dan kondisi tubuh, seperti adanya alergi atau infeksi.

Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.


 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres) juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.

Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandung?antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

»»  Baca Selengkapnya...

Obat Sariawan Tradisional dengan Air Kelapa

Saya termasuk orang yang paling sering dihinggapi sariawan, dari kecil hingga dewasa. Sariawan pun datang kadang 1-2 bulan sekali, berbagai obat sudah digunakan untuk menyembuhkan sariawan. Kadang memberikan efek menyembuhkan kadang malah bikin parah. Sekarang penyakit sariawan tak berani nongol lagi, kalau pun ada sariawan pun tak betah berlama-lama.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Penyakit sariawan (chanker sores, ulkus aftosa) memiliki nama yang bermacam-macam sesuai dengan jenis dan penyebab dari sariawan. Sariawan disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain bakteri, jamur, alergi makanan, asam lambung, kurang vitamin, fisik: tergigit, digigit :) dll. Obat sariawan pun beraneka ragam dari yang tradisional sampai yang modern. Secara medis obat sariawan yang sering digunakan adalah anti histamin, steroid, anti jamur, anti bakteri, vitamin c. Bentuk kemasan pun beraneka ragam: tablet, tablet hisap, larutan, sachet, dll. Dengan nama yang beraneka ragam dari Albothyl sampai Adem Sari. Tanda dan gejala dari sariawan pun bermacam-macam.

Berdasarkan pengalaman saya sendiri, obat sariawan yang sangat murah meriah dan memberikan efek yang sangat cepat dan terbukti manjur adalah Air Kelapa, lebih baik lagi Air Kelapa Hijau. Air kelapa mengandung berbagai vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Juga sangat dianjurkan banyak minum air putih agar selaput lendir ronga mulut tidak kering dan mengurangi rasa nyeri serta mempercepat proses.

Jika ada yang kena sariawan, silakan dicoba dengan air kelapa. Selain memberikan efek mempercepat penyembuhan (kuratif) sariawan, juga dapat digunakan untuk pencegahan (preventif) selain itu juga dapat menyehatkan, dan menyegarkan badan. Tapi jangan keseringan, apa pun kalau kelewat bisa berefek negatif lho.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

»»  Baca Selengkapnya...

Penyebab Sariawan dan Cara Pencegahan Sariawan

Banyak penelitian menunjukkan jika faktor psikologis, seperti emosi dan stress merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Selain itu, kondisi lain yg juga menyebabkan memicu terjadinya sariawan adalah :
1. Kekurangan vitamin B, vitamin C, dan zat besi
2. Luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur
3. Luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang
4. Alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai atau nanas, atau dll)
5. Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi)
6. Adanya infeksi oleh mikroorganisme


 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Cara pencegahan :
1. Menghindari kondisi stress
2. Sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi
3. Jaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut
4. Hindari makanan dan obat – obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut
5. Hindari makanan terlalu panas dan pedas

Pengobatan secara alami :
1. 11 kuntum bunga belimbing asam, asam jawa, dan gula merah.. Rebus bersama – sama dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas. Minum pagi dan sore.
2. Berkumur dengan air hangat yang sudah dicampur garam
3. Daun sirih. Dapat dikunyah langsung atau daun direbus terlebih dahulu. Air hasil rebusan setelah disaring dapat diminum. Dalam daun sirih terdapat antioksidan dan pembunuh bakteri sehingga membuat sariawan tidak betah lama – lama.

Kunyit Bisa Menolong :
Kunyit atau dalam bahasa Jawa disebut kunrir, bisa menolong meringankan siksaan sariawan. Bahkan mengonsumsi kunyit bisa mencegah. Caranya gampang, yakni sbb :
1. Ambil sekitar 2 ruas kunyit, lalu parut hingga halus
2. Beri sedikit air putih matang, kira – kira 2 sendok makan
3. Saring dan tambahkan sedikit madu
4. Lalu minum teratur tiga kali sehari. Langkah ini bisa mempercepat penyembuhan sariawan

»»  Baca Selengkapnya...

Sariawan Bukan Disebabkan Kurang Vitamin C

karena aku lagi sariawan aku posting lah informasi tentang sariawan, -__- , cekidot:

Sariawan bisa terasa ringan, tapi bisa juga menyengsarakan. Gara-gara luka kecil berwarna putih di bibir, bahkan lidah, gusi, dan langit-langit mulut ini, orang jadi tak enak makan, sulit bicara, dan badannya jadi panas dingin. Banyak orang mengira sariawan dipicu oleh kekurangan vitamin C. Ternyata itu anggapan yg salah.

Dalam istilah medis, sariawan disebut stomatitis aphte reccurent, yaitu peradangan atau luka pada mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut). Bentuknya bisa berupa luka kecil hingga diameter satu sentimeter.


 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Dari tampilannya, sariawan terbagi atas tiga tipe, yaitu minor, mayor, dan tipe mirip herpes. Sariawan minor memiliki diameter maksimal sekitar satu sentimeter, tipe mayor lebih besar lagi. Untuk tipe herpes, kecil-kecil tapi banyak.

“Umumnya sariawan ditandai rasa nyeri seperti terbakar dan seringkali menyulitkan penderitanya untuk menelan makanan,” kata Drg. Dyah Juniar, Sp.PM, ahli penyakit mulut dari Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL, Jakarta.

sariawan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak usia dua tahun.

Beragam sebab

Selama ini banyak orang menganggap, sariawan timbul karena kekurangan vitamin C. Bahkan, ada orang yg percaya, sariawan bisa diobati dengan menempelkan tablet vitamin C atau cabai yg memang kaya akan vitamin C.

“Anggapan itu harus diluruskan. Kekurangan vitamin C tidak menyebabkan sariawan, tapi radang gusi atau gingivitis,” katanya.

Ada beragam penyebab sariawan. Bisa karena tergigit waktu makan, luka saat sikat gigi, alergi makanan (misalnya rujak, nanas, cabai), atau infeksi bakteri. “Infeksi di saluran pencernaan juga bisa memicu sariawan. Meski yang terganggu sistem pencernaan, wujudnya di rongga mulut dalam bentuk sariawan,” ucapnya.

Ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu sariawan. “Misalnya wanita yang sedang menstruasi, kondisi hormonalnya mengalami perubahan. Nah, saat itulah sariawan bisa timbul,” ujarnya.

Banyak penelitian menunjukkan, faktor psikologis seperti stres berlebihan bisa menyebabkan sariawan. “Ketika stres, daya tahan tubuh bisa menurun. Inilah yang membuat sariawan timbul,” ungkap Drg. Dyah.

Terkait daya tahan tubuh, adanya penyakit yang menyerang kekebalan seperti HIV/AIDS atau leukemia juga bisa membuat sariawan lebih mudah muncul. “Karena itu, ada kalanya dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendapatkan hasil pasti agar sariawan bisa disingkirkan sepenuhnya. Jadi tidak hanya mengobati sariawannya, tapi juga penyebab utamanya,” paparnya.

Sembuh sendiri

Berita baiknya, sariawan bisa sembuh sendiri secara alami dalam waktu 4-7 hari.

Bila sudah tidak tahan dengan rasa perih atau gemas karena susah makan, bisa menggunakan obat luar untuk mengusir sariawan. Pilihan obatnya beragam, mulai dari salep kortikosteroid, obat tetes, hingga obat kumur antiseptik yang bisa dengan mudah dijumpai di pasaran.

Untuk sariawan karena alergi, Drg. Dyah menganjurkan agar pasien mengenali apa yang menjadi pencetus alerginya. Jika sudah diketahui, sebaiknya menjauhi pencetusnya. “Jika sariawan disebabkan rujak, ya sebaiknya tidak usah makan rujak,” ujarnya.

Pasien juga harus memperhatikan kondisi tubuhnya untuk mempercepat penyembuhan. “Sebab jika dalam masa penyembuhan dia stres, durasi sembuhnya bisa tambah lama,” katanya.

Ia lalu menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika sariawan terus berlanjut, padahal segala faktor penyebab sudah dikendalikan.

Akibat Kurang Makan Sayur

Makanan yang diasup sejak kecil hingga dewasa mempunyai dampak yang cukup besar terhadap terjadinya sariawan. Dijelaskan oleh Drg. Dyah Juniar, Sp.PM, ahli kesehatan mulut dari Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL, Jakarta, peran makanan terhadap timbulnya sariawan terkait dengan kandungan mikronutrisi.

Menurut Drg. Dyah, bahan pangan yang kita asup setiap hari memiliki makronutrisi dan mikronutrisi. “Masalah yang disebabkan oleh makronutrisi itu mudah terlihat dan cepat dirasakan efeknya, misalnya jika tubuh kekurangan karbohidrat, kita akan merasa kelaparan. Nah, yang repot kalau tubuh kekurangan mikronutrisi seperti zinc, kalsium, dan berbagai vitamin. Efeknya lama untuk dirasakan. Salah satunya adalah sariawan,” papar Drg. Dyah.

Hal ini bisa menjelaskan mengapa ada sebagian orang yang selalu terserang sariawan, sedangkan orang lain tidak. “Saat ini masyarakat lebih memperhatikan kuantitas ketimbang kualitas makanan. Yang penting kenyang dan enak. Padahal, yang enak itu belum tentu ada nutrisinya,” katanya, merujuk pada kebiasaan masyarakat perkotaan menyantap makanan cepat saji (fast food) atau junkfood.

Kebiasaan makan dari kecil pun menjadi perhatian Drg. Dyah. Menurutnya, jika sejak kecil seseorang jarang atau malah tidak pernah mengasup sayuran, kemungkinan terkena sariawan lebih besar ketimbang orang yang sering makan sayuran.

“Memang ketika kecil belum terasa akibatnya. Tapi, jika sejak kecil sudah kekurangan mikronutrisi yang berasal dari sayuran, akan terwujud dalam berbagai masalah kesehatan ketika dewasa, salah satunya sariawan yang terus-menerus,” tuturnya.

Ditambahkan, sariawan itu sebenarnya berkaitan dengan kondisi dan kekebalan tubuh secara keseluruhan. Karena itu, peran makanan tidak bisa diabaikan. Kebiasaan makan sayur harus diterapkan sedari kecil.

Jika anak tidak suka sayuran, cobalah untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung berbagai nutrisi dalam sayuran. Saat ini suplemen macam itu sudah banyak tersedia di apotek.

“Suplemen ini diperlukan untuk mengatasi sariawan secara keseluruhan. Karena percuma saja mengobati sariawannya, tapi penyebab utamanya dibiarkan,” imbuhnya.

Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut

Pada sebagian orang, sariawan sering mampir tanpa jeda. Baru sembuh beberapa hari, eh timbul lagi. Herannya, mereka masih menyepelekannya. Seharusnya sariawan diwaspadai jika sering mampir.

Menurut DR. Drg. Tri Erri Astoeti, MKes, ahli kesehatan gigi dan mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta, sariawan yang timbul terus-menerus bisa jadi tanda dari suatu penyakit. Yang sering terjadi namun luput dari perhatian adalah kanker di rongga mulut.

Jika dilihat dengan mata telanjang, semua bentuk sariawan bisa dibilang sama. Hanya berupa bintik putih atau peradangan biasa. Padahal, jika dilakukan pemeriksaan medis, hasil diagnosisnya bisa bermacam-macam.

“Waspadalah jika sariawan terjadi di tempat yang sama selama kurun waktu dua minggu atau lebih. Apalagi jika obat-obatan yang diberikan tidak membantu sama sekali. Lebih baik diperiksakan ke dokter, dikhawatirkan itu gejala kanker,” ucapnya.

Drg. Erri memaparkan bahwa rongga mulut merupakan pintu masuk dari banyak hal dari luar tubuh. Selain itu, pembuluh darah dan lapisannya pun tipis.

“Kondisi ini yang membuat bibit sel kanker mudah terjadi dibagian tubuh ini,” ujar Drg. Erri.

Ia menjelaskan, saat ini kanker mulut atau istilah medisnya squamosa karsinoma, menempati urutan kesembilan dalam daftar jenis kanker yang paling sering diderita oleh penduduk Indonesia. Kanker mulut ini jika dibiarkan bisa menyebar dengan cepat ke seluruh organ dan jaringan tubuh lain.

Bila sel kanker sudah tumbuh dan meryebar, mesti dioperasi. Bisa juga diberikan terapi tambahan seperti radioterapi ataupun kemoterapi.

“Jika telat ditangani bisa fatal akibatnya. Sebagian besar penderita kanker mulut meninggal akibat telat menyadari dan menangani penyakitnya,” katanya.

»»  Baca Selengkapnya...

Penyebab, Gejala dan Cara Perawatan Sariawan

sariawan-aphtous stomatitis-canker soresSariawan merupakan suatu lesi atau kelainan yang berbentuk ulser (borok) yang terdapat di dalam rongga mulut. Kelainan ulser ini ada berbagai jenis, namun yang paling sering dialami orang adalah jenis aphtous stomatitis atau canker sores. Apa penyebab sariawan? Apa gejala sariawan? Dan bagaimana perawatan sariawan?


Penyebab Sariawan
Lesi sariawan biasanya terdapat pada mukosa bibir, pipi, lidah, langit-langit lunak, dan dasar gusi. Penyebab dari sariawan masih belum jelas, namun banyak teori yang menyebutkan bahwa sariawan berhubungan dengan masalah kekebalan tubuh.

Beberapa jenis penyakit, kurang asupan nutrisi (khususnya zat besi dan vitamin B12), alergi, trauma (misalnya tergigit), stres, dan perubahan hormonal (siklus menstruasi) juga dapat memicu timbulnya sariawan.


Gejala Sariawan
Sariawan dapat muncul dalam bentuk lesi yang berukuran yang kecil, besar, ataupun dalam jumlah yang banyak. Lesi sariawan juga dapat muncul berulang kali atau istilahnya disebut rekuren.

Sebelum terbentuk lesi ulser, daerah yang meradang biasanya terasa perih seperti tertusuk ataupun terbakar. Setelah 2 atau 3 hari kemudian terbentuklah lesi ulser pada daerah yang meradang tersebut.

Rasa sakit akibat sariawan yang berukuran kecil biasanya akan hilang antara 7 sampai 10 hari, dan lesi ini akan sembuh secara sempurna dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Namun, apabila ukuran lesi sariawan cukup besar biasanya lesi membutuhkan waktu mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan untuk sembuh.

Sariawan yang tidak sembuh dalam waktu 1 minggu sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter gigi. Karena ada beberapa penyakit lain yang lebih berbahaya yang bentuk lesinya mirip dengan sariawan, termasuk penyakit berbahaya seperti kanker mulut.


Perawatan Sariawan
Perawatan sariawan lebih terfokus kepada pengurangan gejala rasa sakitnya. Berkumur dengan air hangat dan makan makanan yang lunak dapat mengurangi rasa tidak nyaman akibat sariawan.

Beberapa obat yang dioleskan pada lesi juga bisa melindungi lesi dari iritasi, di antaranya obat-obatan orabase. Bila perlu, dokter gigi dapat meresepkan obat-obatan ini.

Berkumur dengan obat kumur yang bersifat antimikroba juga dapat dilakukan untuk menghindarkan lesi dari infeksi, sehingga proses penyembuhannya pun akan lebih cepat.

Untuk mempercepat masa penyembuhan sariawan Anda juga dapat mengkonsumsi vitamin C yang berperan dalam perbaikan jaringan.

Untuk sariawan yang berukuran cukup besar, biasanya lesi diobati dengan cara mengaplikasikan obat-obatan steroid. Obat-obatan ini dapat mempercepat proses penyembuhan dan mencegah lesi agar tidak bertambah besar.
»»  Baca Selengkapnya...

Obat Sariawan yang Sederhana Terbukti Manjur

Abda sering kena sariawan?

Ada resep manjur yang sederhana nih, coba deh.


 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

  • Ambil dua ruas kunyit, lalu parut
  • Beri sedikit air, kira-kira 2 sendok makan
  • Saring dan tambahkan sedikit mau
  • Minum

Minumlah ramuan ini, dalam beberapa hari sariawan anda akan sembuh!

Selamat mencoba :)

»»  Baca Selengkapnya...

Buah Naga Obat Sariawan Tradisional

Buah naga (Dragon Fruit) kini makin akrab telinga kita. Padahal hingga tahun 2001, buah ini hanya bisa dijumpai di Israel, Australia, Thailand, dan Vietnam. Sekarang, buah ini mudah dijumpai di pasar swalayan di Indonesia.


Anton Mulyadi (40 tahun), tenaga pendidik di sebuah sekolah menengah pertama di Jakarta, setahun lalu sering mengalami gangguan panas dalam. Bila gangguan itu datang, pada langit-langit mulut dan lidahnya timbul seriawan atau sariawan.

Meski mengganggu, Anton tak terbiasa minum obat sebagai penawar. Ia percaya, seminggu lagi sariawan itu akan hilang dengan sendirinya. “Tentu, saya tetap merasa tak nyaman ketika harus mengajar murid-murid,” tuturnya.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Beruntung Anton punya kerabat seorang sinse yang berpraktik di daerah Cikini, Jakarta. Anton disarankan mengunyah sebutir buah naga daging putih masak. Ia melakukan hal yang sama keesokan harinya. Ajaib, luka-luka kecil di lidah maupun di langit-langit mulutnya langsung sembuh.


Sebenarnya buah naga telah lama dikenal oleh masyarakat Cina kuno sebagai buah yang membawa berkah, sehingga sering diletakkan di dekat patung naga di altar klenteng. Buah bernama Cina Feuy Long Kwa ini di Vietnam dikenal sebagai Thang Loy, Keaw Mang Kheon (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Meksiko), Melano (Hawaii), Rhino Fruit (Australia), di Inggris disebut Dragon Fruit. Di Indonesia, buah ini dikenal dengan nama Bum Naga.


Tanaman ini asli Meksiko, Amerika Selatan bagian utara, dan menyebar ke negara-negara di sekitarnya, termasuk Guyama. Pada awalnya, buah naga dibawa ke kawasan Indocina oleh seseorang berkebangsaan Perancis pada sekitar tahun 1870, dari Guyama, sebagai hiasan. Alasannya sederhana, sosoknya unik dan bunganya cantik berwarna putih. Waktu mekar pada malam tanggal 1 dan 15 kalender Komariah, ia mengeluarkan bau harum.


Suku Aztek, penduduk asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan, sudah lama memetik buah naga liar dari hutan sebagai sumber pangan. Sekarang buah naga sudah menjadi komoditas ekspor negara Vietnam. Bahkan, maskapai penerbangan Vietnam Airlines menghidangkan buah ini sebagai pencuci mulut dalam setiap penerbangan ke Eropa.


Empat Jenis

Jenis buah naga ada empat macam. Pertama, buah naga daging putih (Hylocereus undatus). Kulit merah buah ini amat kontras dengan daging putih di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran biji hitam. Jenis ini mudah dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara. Bobot rata-rata per buah 400-500 gram, ada juga yang hingga 650 gram.


Buah jenis ini bercita rasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan dengan buah naga jenis lain. Kadar kemanisan 10-13 brik. Tanaman ini sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.


Kedua, buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). Sosok tanaman jenis ini lebih kekar. Di bagian batang dan cabang, jarak antarduri tampak lebih rapat. Bobot buahnya rata-rata 400-500 gram. Dagingnya berwarna merah keunguan. Kadar kemanisan 13-15 brik.


Ketiga, buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis). Batangnya lebih besar dan berwarna loreng ketika tua. Kulit buah merah dan berjumbai. Ukuran buahnya rata-rata 400-500 gram. Tingkat kemanisan 13-15 brik.


Keempat, buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Penampilannya khas dengan kulit kuning dan tanpa sisik atau jumbai. Tekstur kulit cenderung halus, seperti apel, sehingga dijuluki kaktus apel. Kadar kemanisan 15-18 brik. Ukuran buah 80-100 gram.


Menurut Djoko Raino Sigit, pengembang tanaman buah naga daging putih di Malang, Jawa Timur, dan Delanggu, Jawa Tengah, untuk menanam buah naga, kita terlebih dahulu menyiapkan tiang penopang karena tumbuhan ini tidak punya batang primer yang kokoh. Dapat digunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi berbentuk lingkaran untuk penopang dari cabang tanaman.


Sebulan sebelum tanam, terlebih dulu dibuat lubang dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam antara 2 hingga 2,5 m. Dalam 1 hektare ada sekitar 2.000 lubang tanam penyangga. Pada setiap tiang atau pohon penyangga itu dibuat 3 hingga 4 lubang tanah dengan jarak sekitar 30 cm dari tiang penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 5-10 kg dicampur dengan tanah.

Tanaman ini bisa diperbanyak dengan cara stek dan biji. Namun, pada umumnya ditanam dengan cara stek. Dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25-30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.


Setelah bibit berumur kurang lebih 3 bulan, bibit siap dipindahkan atau ditanam di lahan. Dalam 2 tahun pertama, setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8-10 buah. Musim panen terbesar buah ini terjadi pada bulan September hingga Maret.


Tiap pohon berumur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah sebanyak tiga kilogram. Bila dijual di tempat harganya Rp 27.000 per kg, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp 35.000-400.000 per kg. Tanaman ini mampu berbuah 3 kali setahun.


Persyaratan tumbuh adalah ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20-500 m di atas permukaan laut. Kondisi tanahnya gembur, banyak mengandung bahan organik dan unsur hara, pH tanah 5-7. Sediaan airnya harus cukup karena tanaman ini peka terhadap kekeringan, meski akan membusuk bila kelebihan air. Tanaman ini juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh untuk mempercepat proses pembungaan.


Aneka Khasiat

Tanaman yang buahnya berbentuk bulat lonjong mirip buah nanas ini, kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet. Dijelaskan Sinse David dari Klinik Cikini, Jakarta, buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga berkhasiat. Masyarakat Eropa mempercayai buah naga ini mampu menurunkan kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal, tulang, dan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, mengobati keputihan, dan sebagai pelindung kesehatan mulut, termasuk sariawan.


Cara sederhana, buah naga dimakan segar, setelah masak dan empuk. Buah dibelah jadi dua, lalu daging buahnya yang putih bertabur biji hitam kecil diambil menggunakan sendok. Biji buah ini dapat langsung dimakan, seperti biji selasih. Buah naga segar dikonsumsi sebagai penghilang dahaga karena kandungan airnya sangat tinggi, sekitar 90,2 persen dari berat buah.


Pemanfaatan buah ini tak melulu segar. Hasil uji Research Institute of Fruits and Vegetables (RIFAV) di Gia Lam, Ha Noi, Vietnam, buah naga layak dikalengkan. Di California, bunganya dijadikan salad.


Dari beberapa literatur disebutkan, prajurit Spanyol yang menyerbu Amerika Latin meyakini bahwa memakan buah ini dapat mencegah kulit busik. Daging buahnya dapat difermentasi untuk menghasilkan minuman beralkohol.


Buah yang unik ini juga pantas dijadikan buah tangan. Holtikulturis Dr. Elaine Solowey dari Natural Medicine Research Unit (NMRU) di Hebrew University Hadassah Medical Center di Jerusalem, menghadiahi Dalai Lama buah ini usai belajar pengobatan tradisional di Tibet.

»»  Baca Selengkapnya...

Pengobatan Sariawan dengan Tanaman Lebih Aman

Sariawan memang bukan penyakit mematikan. Namun, kalau penyakit ini hinggap di mulut, kita jadi sengsara. Untuk mengusirnya, bisa minta bantuan beberapa jenis tanaman yang mudah ditemukan di sekitar kita.

Mulut terasa nyeri, tak nyaman, dan di dalamnya muncul luka-luka menganga. Kalau kondisinya sudah begini, makan jadi tak enak, bicara pun jadi setengah \'pelo\'. Itulah akibat ulah seriawan.

Lebih celaka lagi, bila penyakit rongga di mulut ini menimbulkan komplikasi berupa selulitis (radang sel) mulut akibat infeksi bakteri sekunder sariawan, infeksi dental (abses gigi), kanker mulut.
 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah


Gejala yang muncul akibat seriawan (atau sering juga disebut sariawan) sebenarnya bisa saja dicegah dengan menjaga kesehatan mulut. Kalau sudah kena, biasanya dilakukan pengobatan dengan preparat antihistamin, antacids, kortikosteroid, atau preparat penyejuk lainnya. Selain itu, juga hindari makanan panas dan pedas yang sering menambah nyeri \"borok\" di mulut tadi.

Daya bunuhnya 5 kali lipat

Dalam ilmu pengobatan tradisional atau alami, dikenal beberapa jenis tanaman yang sering disebut-sebut mampu menyembuhkan seriawan. Sebut saja daun sirih, daun saga telik, batang buah jambu mete, buah ketimun, dan nira aren.

Tanaman tersebut bisa dijadikan obat tunggal. Bisa pula digabungkan, seperti yang telah digunakan sebagai bahan dasar obat seriawan yang telah dijual bebas. Obat tersebut berbahan dasar daun saga telik, daun sirih, dan kulit kayu manis.

Kalau mau praktis, membeli obat tersebut memang tepat. Namun, seandainya di pekarangan kita tumbuh tanaman-tanaman yang memiliki kemampuan menyembuhkan seriawan, tentu lebih praktis bila membuat sendiri. Tinggal petik, diolah menjadi obat, lalu digunakan. Tak perlu lagi repot-repot tancap gas atau naik angkutan umum.

Sebut saja sekarang di halaman rumah tumbuh tanaman sirih (Piper betle L). Untuk menjadikannya obat, kita bisa mengunyah satu sampai dua lembar daun ini sampai lumat. Hasil lumatan dibiarkan beberapa saat dalam mulut, lalu ampasnya dibuang. Atau, berkumur dengan air godokannya. Kalau mau, airnya boleh ditelan. Dalam sehari bisa dilakukan satu sampai dua kali.

Tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini telah dikenal sejak tahun 600 SM. Pada daunnya yang berbentuk bulat telur melebar, elips melonjong, atau bulat telur melonjong dengan pangkal berbentuk seperti jantung dan ujung meruncing pendek ini, terkandung minyak atsiri yang dapat menguap.

Di antaranya yang terbesar chavicol dan betlephenol. Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu gara-gara kandungan chavicol tadi. Senyawa ini memiliki daya antiseptik yang kuat dan daya bunuh bakterinya bisa sampai 5 kali lipat fenol biasa.

Daun berukuran panjang 6 - 17,5 cm dan lebar 3,5 - 10 cm ini juga mengandung allylrocatechol, cineole, caryophyllene, menthone, eugenol, dan methyl ether. Bahkan, ia berisikan vitamin C dan alkaloid arakene yang khasiatnya sama dengan kokain. Beberapa tulisan ilmiah juga menyebutkan, daun sirih mengandung enzim diastase, gula dan tanin. Namun, daun muda mengandung diastase, gula dan minyak atsiri lebih banyak ketimbang yang tua. Sementara, taninnya relatif sama.

Senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang pasti, dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkan daun yang merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan perdarahan), vulnerary (menyembuhkan luka kulit), stomachic (obat saluran pencernaan), menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorokan.

Ada pula yang menyatakan daun sirih selain memiliki kemampuan antiseptik, juga mempunyai kekuatan sebagai antioksidasi dan fungisida. Minyak atsiri dan ekstraknya pun mampu melawan beberapa bakteri gram + dan gram -. Bisa jadi di antara kemampuan itulah yang membuat penyakit seriawan tidak betah bertahan.

Saat ini di samping dijadikan salah satu bahan obat seriawan, daun sirih juga digunakan pada kelompok obat saluran pencernaan, sebagai ekspektoran, dan kelompok obat mulut dan gigi pada umumnya. Khusus penggunaannya dalam kelompok obat mulut dan gigi, bisa jadi merupakan hasil penelitian ilmiah berdasarkan pengalaman empiris masyarakat yang menggunakannya sebagai obat sakit gigi, peradangan atau pembengkakan gusi, abses rongga mulut, obat luka akibat pencabutan gigi, atau sebagai penghilang bau mulut. Tentu saja, termasuk juga sebagai obat seriawan.

Bisa ditelan

Dalam mengusir si seriawan, sirih bisa juga dipasangkan dengan daun saga telik atau saga areuy (Abrus precatorius .). Dengan memberi teman pada sirih diharapkan daya gempur terhadap seriawan semakin kuat. Sebab, menurut pengalaman dan hasil penelitian, daun saga pun punya kemampuan seperti daun sirih.

Karenanya, kalau mau menggunakan daun saga telik saja juga bisa. Daun tanaman setengah belukar yang melilit ke kiri dan merambat hingga bisa mencapai ketinggian 5 m bila tidak dipangkas ini, memang termasuk bahan obat seriawan yang bisa menyembuhkan dengan cepat dan aman.

Pemanfaatannya bisa dengan beberapa cara. Di antaranya dengan mengunyah daunnya satu atau dua kali sehari hingga sembuh. Jumlah yang dikunyah ya secukupnya saja. Bisa pula dengan berkumur air godokannya bersama daun sirih.

Atau, dengan meminum air rebusannya. Caranya, dengan merebus 2 ons daun saga dalam 2 l air hingga airnya tinggal setengahnya. Air rebusan inilah yang digunakan untuk berkumur dan ditelan. Rasanya mula-mula pahit, tapi kemudian rasa ini berubah menjadi manis macam kayu manis. Ramuan ini bisa pula diberi potongan kayu manis secukupnya.

Menurut Chiang dkk. (1983), seperti dikutip O. Udin S.D. dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, daun tanaman merambat yang berbiji sebesar kacang kedelai berwarna merah berbintik hitam ini mengandung abruslactone A., methyl abrusgenate, dan abrusgenic acid.

Sementara, bukti tertulis lain menyebutkan daun tanaman yang dalam daftar prioritas WHO dinyatakan sebagai tanaman obat terbanyak digunakan di dunia ini mengandung glycyrhizin (glisirisin). Kadarnya tak kurang dari 15%. Kurang jelas, apakah asam organik lembut ini yang mampu melawan seriawan atau senyawa lain. Yang pasti, masyarakat telah memanfaatkan daun yang ukurannya mirip daun asam ini sejak lama dan terbukti mampu mengusir \"borok\" kecil dalam mulut.

Awas, kena getahnya!

Meski tak sepopuler sirih dan saga telik, jambu mete (Anacardium occidentale L.), yang sering pula disebut jambu monyet karena buahnya yang menyerupai kepala monyet, ternyata juga cukup mujarab menyembuhkan seriawan. Tapi yang dimanfaatkan bukan buahnya, melainkan tangkai buah yang sudah masak.

Tangkai buah, yang sering juga disebut buah semu, membengkak menyerupai buah pir atau jambu air karena mengandung saribuah dalam jumlah banyak. Bagian ini sering kali digunakan sebagai salah satu bahan rujak. Atau, dimakan sendiri, sembari ngerumpi setelah makan siang, dengan dicocoli sedikit garam. Hati-hati, jangan terpilih yang muda. Buah semu muda masih banyak mengandung getah yang bisa bikin kulit meradang.

Sebaliknya, buah semu jambu mete yang sudah masak mengandung vitamin C dalam jumlah amat banyak. Kandungannya bisa mencapai 180 mg/100 g. Vitamin C yang pekat ini bersifat astringen (menciutkan) luka seriawan, sehingga kadang-kadang dipakai mempercepat penyembuhan seriawan.

Cara memanfaatkannya adalah dengan memakannya seperti buah biasa. Atau, bisa pula seperti yang dilakukan orang Ternate tempo dulu, yakni berkumur dengan air perasannya. Namun, sebaiknya jangan diminum, sebab rasa asam dan vitamin C-nya yang pekat bisa bikin mulas bila perut tak tahan.

Timun (Cucumis sativus L.), yang sering ditemani tangkai buah jambu monyet saat dirujak, diam-diam juga bisa menyaingi sang teman dalam menyembuhkan seriawan. Dengan memakannya setiap hari dalam jumlah cukup banyak, niscaya buah yang memberi rasa dingin di rongga mulut ini mampu meredam \"panas\"-nya seriawan. Kali ini memakannya tentu saja tanpa bumbu rujak atau sambal terasi, supaya mulut tidak malah jadi \"terbakar\".

Seperti dikutip K. Heyne, Voderman dalam Tijdschr. v. Inl. Geneeskundigen 1895 mengaku menyaksikan penderita seriawan, yang berusaha berobat ke Eropa dengan hasil sia-sia. Bahkan, mereka menjadi kekurangan darah. Mereka akhirnya sembuh sempurna setelah setiap hari memakan sembilan buah ketimun selama beberapa bulan sembari melakukan diet ketat terhadap susu, telur, dan anggur.

Sayangnya, senyawa yang dikandung buah yang sangat berair, terutama yang mampu menendang seriawan, belum diketahui akibat sangat langkanya penelitian yang dilakukan.

Sementara itu, nira aren (Arenga pinnata Merr.), yang oleh orang Jawa disebut legen, pun ternyata menurut data empiris bisa mengobati seriawan. K. Heyne mengutip pernyataan Harloff dalam het Geneeskundig Tijdschr. dl I halamam 385 menyatakan nira aren bisa mengobati seriawan dengan hasil yang sering kali menakjubkan.

Untuk itu, penderita mesti minum legen ini tiga gelas setiap hari hingga sembuh. Lagi-lagi, senyawa apa yang menyebabkan kesembuhan seriawan tadi belum terungkap. Yang pasti, cairan yang diperoleh dari tandan bunga jantan pohon aren setelah diiris dan diberi perlakuan fisik ini mengandung kadar gula cukup tinggi, sehingga tidak baik bagi penderita diabetes.

Masih banyak lagi tanaman yang disebut-sebut punya khasiat antiseriawan. Namun, penelitian ke arah itu nampaknya masih belum menarik bagi banyak peneliti. Hal itu nampak dari sangat langkanya hasil penelitian yang bisa dijadikan rujukan.

Untuk sementara, tak ada salahnya mencoba tanaman-tanaman anti seriawan di atas. Selama batasan-batasan pemakaiannya diperhatikan, pengaruh buruk bagi seseorang yang bersamaan waktunya menderita penyakit tertentu bisa dieliminir. Makan jadi enak, bicara pun tak pelo lagi.
»»  Baca Selengkapnya...

Cara Mencegah dan Menghindari Sariawan

Penyakit sariawan tentu tidak asing lagi di telinga kita. Sepertinya ini penyakit ringan, tapi bisa bikin makan kita jadi tak enak karena bibir perih, dan kadang bikin badan jadi panas dingin.

Sariawan buat orang awam mungkin hanya identik dengan luka di rongga mulut. Padahal, penyakit yang mirip seperti itu banyak sekali. Contohnya, infeksi herpes zooster pada rongga mulut, sampai pada kanker daerah mulut juga terkadang menimbulkan gejala yang sama.

Dalam bahasa kedokteran, sariawan biasa disebut stomatitis aphte reccurent yaitu peradangan atau luka di daerah mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut kita) seperti permukaan dalam bibir dan permukaan dalam pipi, gusi, lidah, dan daerah langit-langit. Sariawan bisa berupa luka yang kecil sampai dengan diameternya lebih dari satu cm. Semakin besar diameter luka biasanya penyembuhan semakin lama dan kalau sembuh bisa menimbulkan bekas luka.

Meski begitu, yang terasa sekali amat mengganggu kalau sedang sariawan adalah rasa nyeri dan juga bikin sulit makan. Ada kalanya pula, sariawan dapat disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya teraba di daerah leher. Pembengkakan kelenjar tersebut terkadang juga kita rasakan agak nyeri.

 obat, obat sariawan, penyebab sariawan, sariawan mulut, anak sariawan, mengobati sariawan, obat sariawan tradisional, obat untuk sariawan, sariawan bayi, sariawan lidah

Beragam pemicu

Ada banyak penyebab yang menyebabkan bibir kita harus menderita karena sariawan. Misalnya saja, trauma atau luka akibat tergigit, gigi palsu yang tidak pas atau susunan gigi kita yang berantakan sehingga kalau dipakai mengunyah bisa mengenai gusi atau permukaan dalam pipi.

Juga bisa karena infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, serta kekurangan vitamin dan zat-zat mineral seperti asam folat, vitamin c, vitamin B 12, zat besi, zink, dan alergi.

Ketidakseimbangan hormon pun bisa berpengaruh. Misalnya, untuk kamu yang cewek pasti sempat mengalami gangguan menjelang menstruasi. Adanya suatu penyakit lain seperti AIDS, leukimia, yang utamanya berakibat pada daya tahan tubuh yang menurun juga bikin sariawan lebih mudah muncul dibandingkan dengan kita yang normal.

Selain itu, Ada juga yang menyebutkan salah satu penyebabnya yaitu faktor psikologis, misalnya saat stres.

Sebenarnya, untuk pengobatan sariawan yang khusus tidak ada karena sariawan itu merupakan peradangan. Biasanya dokter memberikan obat salep khusus antiradang yang bisa dioleskan di daerah sariawan. Berkumur dengan obat kumur antiseptik juga cukup membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit. Yang sederhana di rumah, kumur dengan larutan air garam hangat.

Umumnya sih sariawan itu dapat sembuh sendiri. Paling lambat proses penyembuhannya sekitar dua minggu. Tetapi, kalau sariawannya berat dan sudah ada infeksi bakteri mungkin kita perlu minum antibiotik.

»»  Baca Selengkapnya...
Related Posts with Thumbnails